Spoiler for Evan:
Spoiler for Evan:
Spoiler for Evan:
Stanley Hotels
Hotel Del Coronando
hantu korban tsunami (aceh)
Spoiler for Evan:
HOTEL INDONESIA - SI CANTIK BERANGGREK UNGU
________________________________________
Tahun 1959, beberapa tahun menjelang Asian Games 1962 dan Ganefo (Games of
The New Emerging Forces) 1963, Presiden Soekarno punya obsesi: Jakarta
memiliki hotel bertaraf internasional yang dapat menampung tamu-tamu dan
turis mancanegara. Tentu saja hotel yang diharapkan dapat menaikkan citra
Bangsa Indonesia itu harus memiliki sarana dan pelayanan yang terbaik.
Betul saja, daya tarik hotel ini memang luar biasa. Sejak diresmikan tahun
1962, kamar-kamar hotel ini selalu penuh. Meski belakangan di Jakarta
bermunculan hotel-hotel bintang 5 berlian, Hotel Indonesia (HI) tetap
diminati. Di hari-hari biasa, minimal 50% dari jumlah kamar terisi.
Sedangkan pada long weekend, Tahun Baru, Lebaran dan masa liburan panjang,
selalu fully-booking. Sampai-sampai pihak hotel memajang tulisan No
Vacancy.
Bicara soal fasilitas, Hotel Indonesia memiliki kamar-kamar comfortable,
didukung sarana ruang pesta, ruang meeting, kolam renang, toko obat, toko
souvenir, restoran mewah, bar, sampai klub musik. Saking banyak peminatnya,
muncul pemeo, "Sekali minum air Hotel Indonesia, tamu pasti kangen dan
kembali lagi."
Diluar sarana pelayanan yang menyenangkan, konon sesekali muncul suasana
mistis di hotel berbintang pertama di nusantara ini. Seperti dialami Ferdi
- beberapa waktu lalu. Saat ia berada di lantai 7 dan hendak turun ke
lobby, tiba-tiba ia berpapasan dengan seorang gadis cantik bergaun putih
dengan bros anggrek ungu. Saat berada di lift, gadis itu berdiri tepat di
belakangnya. Namun hanya dalam hitungan detik, gadis itu menghilang. Karena
penasaran, Ferdi naik lagi ke lantai 7. "Saya semakin penasaran dan
berusaha mendekatinya. Tapi ketika jarak kami tinggal 2 meter, ia
"menembus" dinding dan menghilang.
Pengalaman Ferdi juga dialami Budianta (56), seorang pengusaha dari Medan
yang selalu menginap di HI. Keduanya menduga, gadis itu "penunggu" lantai
7.
Menanggapi cerita Ferdi dan Budianta, Public Relation Manager Hotel
Indonesia, Sabar Dini, mengatakan selama 6 tahun bekerja di HI, ia belum
pernah bertemu dengan mahluk halus ataupun hantu jelita seperti dialami
Ferdi dan Budianta. "Bisa jadi, itu cuma halusinasi mereka. Lagi pula,
berdasarkan pengecekan di buku tamu menginap, saat itu Ferdi dan Budianta
tidak terdaftar. Barangkali mereka cuma tamu," ujar Dini.
Meski begitu, Dini tidak membantah, dunia mahluk halus memang ada dan
memiliki alam sendiri. "Tapi kami - dari pihak hotel - merasa kecewa lho!
Mustinya, tamu yang mengaku ketemu hantu, melapor ke pihak hotel dan bukan
bercerita kepada media massa," imbuhnya.
HOTEL LE MERIDIEN - DUA "WANITA" BERTENGKAR
________________________________________
Acara Pemilihan Putri Indonesia 2001 yang diselenggarakan di Hotel Le
Meridien Jakarta sudah berlalu, namun bagi para finalis kenangan menginap
di Hotel Le Meredien tak terlupakan.
Kesempatan menginap dan menikmati berbagai sarana hotel berbintang lima -
yang beroperasi sejak 1992 - itu tentu sangat menyenangkan. Namun,
ditengah-tengah masa karantina melelahkan sekaligus mengasyikkan itu, para
finalis sempat terusik dengan kejadian-kejadian janggal dan mengejutkan.
Seorang finalis bahkan sempat melihat dua hantu wanita berkelahi.
Ceritanya begini, suatu malam sekitar pukul 23, sang finalis masuk kamar
hotel. Ia berniat mandi dan istirahat karena esok pagi akan ada wawancara.
"Begitu masuk kamar, saya langsung ke kamar mandi. Menghidupkan kran
bathtub dan membersihkan wajah. Tiba-tiba, air kran berhenti dan terdengar
suara dua wanita bertengkar. Semakin lama, suara pertengkaran itu semakin
keras," tutur sang finalis - yang rupanya "bernyali besar" saat berkunjung
ke Redaksi KARTINI.
Setelah mandi, sang finalis dari salah satu propinsi di Sulawesi itu, naik
ke tempat tidur. Tapi perseteruan sepasang hantu yang mengenakan busana
wanita esksekutif - wajah keduanya kurang jelas karena menghadap ke dinding
atau ke jendela kaca - semakin seru. "Dasar perempuan brengsek! Pengganggu
suami orang! Kubunuh kau!" teriak salah satu hantu. Sementara hantu
perempuan lainnya berusaha menjambak rambut lawannya.
Dengan perasaan kesal sang finalis Putri Indonesia turun dari ranjang dan
mendekati dua hantu perempuan itu. "Bu, Bu, tolong jangan bertengkar di
sini. Saya harus istirahat karena besok pagi ada wawancara," kata sang
finalis pada dua hantu itu.
Pertengkaran berhenti sejenak. Tapi, beberapa detik berselang, mereka
kembali bertengkar. "Suamimu yang mengejar-ngejar aku!" sahut hantu kedua
seraya mendekati jendela kaca. Hanya dalam hitungan detik, kedua sosok
"wanita berambut panjang" bergulat dan salah satunya mendorong lawannya ke
luar jendela hotel. Setelah itu sang hantu yang tinggal duduk di ranjang.
"Saya membunuhnya karena dia merebut suami saya."
Dalam keadaan masih terbangun - dan tentu saja sadar penuh - sang finalis
mohon agar hantu pergi dari kamarnya. "Ya saya mengerti. Tapi tolong
tinggalkan saya sekarang! Saya mau tidur!" kata sang finalis menirukan
dialognya dengan sang hantu. "Setelah itu, dengan langkah perlahan, ia
menjauh dan lenyap."
"Karena penasaran, setelah sang hantu pergi, saya sempat memeriksa gerendel
jendela. Ternyata tertutup rapat!" Tak urung cerita tentang kemunculan dua
hantu itu membuat para finalis merasa ketakutan meskipun dikatakan bahwa
mahluk itu tidak akan mengganggu.
Benarkah Hotel Le Meridien berhantu? Nenden R Sukasah, Direktur Pemasaran
hotel itu membantah dengan bijaksana. "Saya memang pernah mendengar cerita
itu. Tetapi belum pernah mengalami sendiri," kata Nenden. Menurut Nenden,
mungkin saja seseorang bisa melihat sesuatu di Le Meridien karena orang itu
mempunyai kemampuan supranatural. Artinya, jika orang itu dibawa ke tempat
lain, bisa jadi ia akan menemukan mahluk-mahluk halus seperti yang
disinyalir ada di Le Meridien.
Tapi, sepanjang pengalaman Nenden dua tahun bekerja di hotel itu, belum
pernah ada tamu - yang sebagian besar orang asing -mengeluh diganggu mahluk
halus.
Meski arealnya tak terlalu besar, Hotel Le Meridien termasuk salah satu
hotel bintang lima terkemuka di Jakarta. Beragam fasilitas bisa ditemui di
sana: antara lain 5 jenis restoran, termasuk restoran Libanon dan Jepang,
Spa, Fitness Center dan Salon.
Satu hal yang pasti, apapun pendapat orang tentang alam gaib, mahluk halus,
hantu atau lainnya memang berbeda-beda. Bahkan ia sangat yakin, berita
simpang siur keberadaan mahluk halus di Le Meridien, tidak akan
mempengaruhi aktivitas hotel. "Kami tetap mempunyai pangsa pasar sendiri
yang senang European style, yang menjadi ciri khas kami," tuturnya optimis.
HOTEL NATOUR GARUDA - PINTU KAMAR TERBUKA SENDIRI
________________________________________
Di masa Penjajahan Belanda di Indonesia, Hotel Natour Garuda merupakan
hotel terbesar dan termewah di Yogyakarta. Kala itu hotel ini bernama Grand
Hotel De Djokdja dan mulai beroperasi sejak 1911. Tahun 1942, ketika Jepang
menduduki Indonesia, nama hotel ini diubah menjadi Hotel Asahi. Kemudian,
saat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Hotel Asahi diambil-alih
pemerintah Indonesia, lantas namanya diganti Hotel Merdeka dan dijadikan
markas para pejuang Indonesia - mulai Desember 1945 - Maret 1964.
Banyak pembesar Indonesia yang sempat bermalam atau tinggal di hotel ini.
Antara lain, Almarhum Panglima Besar Jendral Soedirman yang sempat tinggal
beberapa bulan. Tahun 1987 hotel ini diresmikan Sri Sultan Hamengku Buwono
IX dan namanya diganti menjadi Hotel Natour Garuda.
Sejalan dengan perkembangan kepariwisataan Indonesia yang makin pesat,
tahun 1982 Hotel Natour Garuda ditingkatkan menjadi hotel berbintang empat
dengan biaya renovasi Rp 9 Milyar. Kini hotel ini menyediakan 240 kamar.
Termasuk kamar 911 dan 912 - berada di lantai dua, sisi paling utara yang
pernah dihuni Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Konon - menurut beberapa orang yang pernah menginap di kamar bekas Jendral
Soedirman angker. Bila malam, pintu kamar sering terbuka sendiri, terdengar
suara aneh dalam kamar. Bahkan, ada yang bilang kursi-kursi di ruang tunggu
hotel itu sering bergoyang dengan sendirinya.
Namun, semua kisah seram itu dibantah Public Relation Hotel Natour Garuda,
Natalia Surbakti. "Ah, cuma segelintir orang yang menganggap kamar 911 dan
912 seram dan angker. Mungkin karena letaknya di pojok," katanya. Natalia
bahkan mengatakan, kamar itu sekarang menjadi kamar termahal dan menjadi
favorit para tamu menginap karena letak kamar itu berdekatan dengan Jalan
Malioboro.
Hotel Sahid Bali
________________________________________
Suami gue waktu itu tugas di Bali.. nginep di
hotel Sahid. Hari pertama dia tidur di kamar itu (dia udah gak inget no
kamarnya) jam 1 malem diketok2 kayak model iklan Bu Joko minta Tempra..
terang aja bikin kaget.. tapi pas keluar gak ada apa2.. jam 3 terulang
lagi.. sampe akhirnya dia baru bener2 bangun dan engeh ada yang gak beres..
dia kabur ke lobby minta pindah kamar.. dan katanya resepsionis malam itu..
memang di daerah kamar itu (Sahid hotel bali luas banget) sering ada yang
ketok2.. Laki gue dengan sebelnya minta ditemenin mindahin barang dan gak
bisa tidur sampe pagi di kamar barunya he..he..he..
Gran Aquila
________________________________________
Kalau gue Alhamdulilah bukan termasuk orang yang diberkahi sixth sense jadi selama ini baik-baik aja.
Tapi beberapa minggu yang lalu, gue sempet ketiban sial dengan dikirim kursus ke Hotel Gran Aquila di Bandung yang katanya sih angker. Gran Aquila dan Topaz Sahid terletak di dekat kuburan yang dibongkar karena sedang ada pembangunan jalan tol. Dan (katanya) di belakang Gran Aquila ada rumah pemujaan setan (yang atapnya ada guritanya). Gak urung gue sempet deg-degan. Untungnya gak sekalipun gue ditunjukin yang aneh-aneh. Gue sendiri gak pernah lepas dari bacaan-bacaan ayat kursi etc.
Tapi kamar sebelah gue, ada yang jendelanya malem-malem bunyi keras banget kayak ketabrak orang dari luar (padahal kita di lantai 5). Terus ada yang malem-malem keran & toiletnya nge-flush sendiri. Serem deh. Untungnya para penghuninya pada cuek. Cuma ada satu temen gue yang dikaruniai Sixth Sense walhasil doi ketakutan melulu karena katanya di lorong depan kamar kita banyaaaaak banget makhluk halusnya...
Spoiler for Evan:
Bro, Pada pernah liat Video ini engga sih??
nih linknya:
[flash]http://www.youtube.com/watch?v=lwg_8GIKtpo[/flash]
jadi kalau kalian perhatikan di menit ke 2.16-2.18 kira itu, coba kalian perhatikan di sebelah patudu,ada sosok cewe yang duduk sendiri di bagian cowo,sementara kita tau kan workshop itu cowo dan cewe dipisah..
dan cewe itu make baju putih..tertunduk..dan rambutnya panjang nutupin muka nya...
bagaimana menurut kalian????
ad yang bisa kasi penjelasan atau klarifikasi???
Thx ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar